Sabtu, 23 Oktober 2010

malam kelam

di malam kelam
dimulai oleh hitungan angka
menjadi tema seni di ujung bahasa
Kosong, seolah - olah lenyap disentuh angin malam
tak tentu arah tujuan

Desahan jerit menggiring kecil
bahkan terkadang bisa ganas!
meringkuk tekuk walaupun tak sanggup
membuat hati teriris pedas
Seonggok kayu lusuh itu
tertahan di sudut kakinya

Terkadang gerah!
Gerah akan cinta yang meluap dari inti hatinya....

Di lampu kota tersirat erat bentuk wajahnya
Namun kini nyaris terbuang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar